Zbigniew Herbert
This page was created thanks to cooperation with The Zbigniew Herbert Foundation.
The text below as well as the translation of both poems, thank the courtesy of the Foundation.
Zbigniew Herbert 1924-1998
Penyair, kolumnis dan penulis, Zbigniew Herbert lahir pada tanggal 29 Oktober 1924 di Lwow (sebelumnya menjadi bagian dari Polandia, namun sekarang Bernama Lviv, Ukraina) dan wafat pada 28 Juli 1998 di Warsawa, Polandia.
Beliau menghabiskan 20 tahun pertamanya, termasuk masa okupasi Jerman, di Lwow, suatu kota multikultur. Beliau mengenyam pendidikan Ekonomi di Sekolah Bisnis Krakow (Krakowska Akademia Handlowa) dan Hukum di Universitas Nicolaus Copernicus, Torun (Uniwersytet Mikolaja Kopernika). Beliau juga belajar Filosofi. Pada tahun 1951 menetap di Warsawa dimana dari sana beliau mengunjungi banyak negara Eropa Barat lainnya dalam waktu yang lama. Esai pertamanya terbit pada tahun 1948, sedangkan karya puisi pertamanya terbit pada tahun 1951, meskipun beliau merasa puisi yang berjudul “Untaian Cahaya” (String of Light / Struna Swiatla) pada tahun 1956 merupakan karya debutnya.
Karya-karyanya berakar pada tradisi dan symbol-simbol peradaban Mediterania, dan juga Kristianitas Eropa yang tumbuh; titik awal dari karya-karyanya adalah moralitas dan juga kondisi spiritual dari kehidupan kontemporer. Volume-volumenya: “String of Light” (Struna Swiatla), 1956; “Hermes, Dog and Star” (Hermes, pies i Gwiazda), 1957; “Study of an Object” (Studium przedmiotu), 1961; “Inscription” (Napis), 1969; “Mr. Cogito” (Pan Cogito), 1974; “Report from a Besieged City” (Raport z oblezonego miasta), 1983, and collected essays: “Barbarian in the Garden” (Barbarzynca w ogrodzie), 1962; “Still Life with Briddle” (Martwa natura z wedzidlem), 1993; “Labryinth on the Seashore” (Labirynt nad morzem), 2000; “King of Ants” (Krol mrowek), 2001, dan beberapa karya literasi yang mendapatkan penghargaan di abad kedua puluh. Herbert juga menulis karya drama untuk teater dan radio, termasuk diantaranya “Cave of Philosophers” (Jaskinia filozofow), 1956; “The Other Room” (Drugi pokoj), 1958; “Reconstruction of Poet” (Rekonstrukcja poety), 1960; Lalek, 1961 dan “Letters from Our Readers” (Listy nazych czytelnikow), 1972.
Karya-karya beliau diterjemahkan ke dalam 45 bahasa, dan karya tulisnya berhasil mendapatkan penghargaan internasional. Beliau menerima penghargaan “The Order of White Eagle” (Order Orla Bialego) yang merupakan gelar kehormatan tertinggi yang diterima oleh masyarakat sipil maupun anggota militer atas karya-karyanya.
Zbigniew Herbert, terkenal dengan karyanya dan alter-ego, Mr. Cogito (Pan Cogito).
Zbigniew Herbert
Doa Bapak Cogito – Penjelajah
Tuhan
Terima kasih telah menciptakan dunia indah dan berbeda
ya Tuhan, kau biarkan aku, tak habis-habisnya Kebaikanmu,
berada di tempat yang belum pernah ada tempat-tempat siksaanku sehari-hari
-- bahwa pada malam hari di Tarquinii aku berbaring di alun-alun dekat sumur air dan loteng bergoyang-goyang disebarkan dari menara
Kemarahan atau pengampunanmu atau Anda
dan keledai kecil di pulau Korkyra bernyani kepadaku
dengan suara dari lembutan paru-parunya melankolis
pemandangan
dan di kota Manchester jelek aku menemukan orang-orang
baik hati dan pintar
alam mengulangi tautologi rajin: hutan itu hutan
laut itu laut dan batu itu batu
bintang-bintang berputar sebagaimana mestinya – Iovis
omnia plena
-- maafkan aku – aku berpikir sendiri ketika kehidupan lain mengelilingi aku dengan kejam tanpa henti kayak jam astroligis di
Santo Petrus di Beauvais
bahwa aku malas pelupa dan terlalu hati-hati di labirin-labirin dan gua-gua
bahkan maafkan aku bahwa aku tidak berantem seperti lord Byron
demi kebahagiaan kaum yang ditaklukkan dan aku menonton
bulan terbit dan museum-museum saja
~~ terima kasih bahwa karya-karya diciptakan demi kemuliaan Anda
sudah membagi sekedar misteri dan dalam rasa sombong
besar aku berpikir bahwa Ducio Van Eyck dan Bellini melukis juga padaku
dan juga Akropol yang ku tidak pernah paham sepenuhnya
mengungkapkan tubuhnya yang dimutilasi di hadapanku dengan sabar
~~ ku mohon Anda menghargai lelaki tua berambut abu-abu
yang dengan hati terbuka memberikan kepadaku buah-buahan dari
kebunya di pulau putra Laertes yang terbakar sinar matahari
dan juga Miss Helen dari pulau misteris Mull di Hebrida bahwa ia menerimaku secara Yunani dan ia mohon supaya pada malam hari di jendela berhadapan Holy Iona, biarkan lampu menyala supaya terang bumi saling menyapa
dan juga semuanya yang menunjukkan jalan kepadaku dan katakan kato kyrie kato
dan supaya dalam perlindunganMu Mamah dari Spoleto Spiridiona dari Paxos mahasiswa rajin dari Berlin yang menyelamatkanku dari penekanan dan kemudian secara tiba-tiba bertemu di Arizona yang membawaku ke Ngarai Besar seperti seratus ribu katedral menghadap
ke bawah
~~ biarkan Tuhan aku tidak berpikir tentang penguntit-penguntit abu-abu tidak rajin yang rmatanya berair ketika matahari tenggelam Laut Ionia begitu luar biasa
agar ku mengerti orang-orang lain dan bahasa lain dan penderitan lain
dan di atas segalanya agar ku menjadi rendah hati, yaitu yang haus sumbernya
terima kasih Tuhan telah menciptakan dunia yang indah dan berbeda
dan jika itu adalah rayuanmu, aku tergoda
selalu dan tanpa ampun
Translated by Iwona Handayani Bobrowska
Puisi dari volume Laporan dari Kota yang terkepung dan puisi lainnya
dikutip.: Zbigniew Herbert, Puisi terpilih, edisi baru, diubah, seleksi dan pengembangan R. Krynicki, Penerbitan a5, Kraków 2017, hal. 201-203
Zbigniew Herbert
Kain
Benang hutan jari kurus dan tenun kesetiaan
harapan gelombang gelap
jadi bersamaku kenangan rapuh
bagikan kelestarianmu
Cahaya lemah hati nurani ketukan sama
berhitung tahun abad pulau
supaya akhirnya pindah ke dekat tepian
kano dan benang lusi dan kain kafan
Translated by Iwona Handayani Bobrowska
dari volume: Epilog badai